Es Putar, Si Putih yang Bikin Lidah Bergetar

Jangan mengaku sudah khatam menjelajahi kuliner Solo jika belum mencicipi sensasi manis gurihnya Es Putar. Minuman menyegarkan ini mudah didapati di seluruh penjuru Kota Bengawan. Namun, kamu paling mudah menemukan penjual es unik ini di Kawasan Ngarsopura.

Sejak pagi hingga malam, para penjual tampak mangkal di sepanjang Jalan Diponegoro. Ada pula penjual yang parkir di Jalan Ronggowarsito. Tepatnya di depan kantor Majelis Tafsir Alquran (MTA).

Pemandangan gerobak es berdesain unik kelihatan sungguh menarik. Di bagian depan gerobak terdapat gelas-gelas yang disusun rapi. Di bagian tengah gerobak terdapat wadah es yang terbuat dari aluminium.

Sedangkan di bagian pegangannya terdapat lonceng kecil yang mengeluarkan suara khas. Klinting...Klinting...Klinting... Beberapa penjual memodifikasi gerobaknya hingga berwujud sepeda genjot. Dengan demikian dia tidak harus capek-capek mendorong sambil berjalan.

Para pedagang ini sebagian besar berasal dari luar kota Solo. Mereka bersama-sama menyewa mess di daerah Ketelan. Mereka tinggal di dekat rumah juragan Es Putar Barokah. Mulai dari menyiapkan peralatan dan membuat es, mereka lakukan di sana.

Proses pembuatan Es Putar ini sangat unik, kalau tidak bisa dibilang sederhana dan tradisional. Bahan pembuatnya terdiri dari santan, irisan kelapa muda, es batu, dan garam. Bahan Es Putar dimasukkan dalam wadah aluminium lalu diputar-putar dalam wadah yang berisi es batu dan garam. Tanpa alat yang mahal dan mesin pendingin, jadilah Es Putar yang siap membuat lidah bergetar.

Jajanan ini selain enak juga sangat terjangkau harganya. Seporsi Es Putar lengkap dengan tape ketan yang menggoda dibandrol dengan harga Rp5.000,00 saja. Murah sekali, bukan?